HIKMAH
TIDAK ADA KATA GAGAL, TANPA MENCOBA
Selasa, 29 Juni 2010
Di Jalan Da’wah Ku Ingin Menikah..
Engkau tau benar,
Umur ini telah menginjak masanya,
Engakau tau benar,
Karena Engkau yang menggenggamNya dalam TanganMu.
Rabb…
Engkau lebih tau,
Betapa besar kerinduan dalam hati ini,
Menggenapkan setengah Dien,
Menjalankan Sunnah Nabi SAW,
Menjaga diri dengan menikah…
Tapi, Ya Rabb…
Mengapa..
Saat tawaran demi tawaran berdatangan silih berganti,
Dari “laki-laki biasa”…
Justru semakin membuat diri bimbang dan dilema??
Sementara usia dan masa terus menerus mentertawai diri.
Ya Rabb…
Semoga tidak salah permintaan hati ini…
Ku ingin menikah di jalan ini,
Di ranah Da’wah ini, ku ingin menyempurnakan yang belum sempurna,
Agar terpelihara ilmu ini,
Agar eksis da’wah ini…
Tapi semua itu tentu ada dalam kehendakmu, ya Rabb…
Jika engkau mau, maka mudah sekali bagimu…
Semudah membalikkan telapak tangan.
Untuk itu, ya Wakiil…
Hanya kepada Engkau lah tempat berpasrah,
Jikalau memang Kau berkehendak lain…
Maka, istiqomahkanlah ku dengannya untuk tetap di jalanMu,
Mengisi hari-hari dengan ma’rifah kepada-Mu,
Sampai ujung usia nanti…..
Amien ya robbal ‘alamiin…
( kupersembahkan untuk mereka yang rindu menikah dijalan da’wah )
Jumat, 25 Juni 2010
Shaum Ayyamul Bidh (Hari-hari Putih)
Puasa pada tanggal-tanggal tersebut dinamakan shaum ayyamul bidh
( Al-Ayyaamu = hari-hari, Al-Bidh = putih/ saat bulan bercahaya dengan terang)
Shaum Ayyamul Bidh, nilainya terhitung seperti puasa tahunan, amal shalih dalam islam diganjar 10 kalil lipat. Berpuasa sehari diganjar seperti puasa sepuluh hari. maka siapa yang berpuasa tiga hari tiap bulannya, dia terhitung telah berpuasa setahun penuh. Dalam hadist disebutkan:
Dari Abdullah bin 'Amr, Rasulullah Shallalahualaihi wasallam bersabda: "Puasalah tiga hari dari setiap bulan. Sesungguhnya amal kebajikan itu ganjarannya sepeluh kali lipat. seolah ia seperti berpuasa sepanjang masa." ( H.R. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan An Nasa'i )
Dan disunnahkan melaksanakannya pada Ayyamul Bidh (hari-hari putih), yaitu tanggal 13, 14, dan 15 dari bulan Hijriyah. Berdasarkan riwayat Abi Dzarr, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنْ الشَّهْرِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلَاثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
"Wahai Abu Dzarr, jika engkau ingin berpuasa tiga hari dari salah satu bulan, maka berpuasalah pada hari ketiga belas, empat belas, dan lima belas." (HR. At Tirmidzi)
Selamat Berpuasa Ayyamul Bidh...
Minggu, 06 Juni 2010
BINTANG LAUT (Asterias rubens)
Subphylum : Asterozoa
Class : Asteroidea
Ordo : Forcipulatida
Family : Asteriidae
Genus : Asterias
Species : rubens
Asteroidea merupakan spesies Echinodermata yang paling banyak jumlahnya, yaitu sekitar 1.600 spesies.Asteroidea juga sering disebut bintang laut.Contoh spesies ini adalah Acanthaster sp., Linckia sp., dan Pentaceros sp.Tubuh Asteroidea memiliki duri tumpul dan pendek.Duri tersebut ada yang termodifikasi menjadi bentuk seperti catut yang disebut Pediselaria.Fungsi pediselaria adalah untuk menangkap makanan serta melindungi permukaan tubuh dari kotoran.Pada bagian tubuh dengan mulut disebut bagian oral, sedangkan bagian tubuh dengan lubang anus disebut aboral.Pada hewan ini, kaki ambulakral selain untuk bergerak juga merupakan alat pengisap sehingga dapat melekat kuat pada suatu dasar.
Sistem ambulakral Asteroidea terdiri dari :
- Medreporit adalah lempengan berpori pada permukaan cakram pusat dibagian dorsal tubuh.
- Saluran cincin terdapat di rongga tubuh cakram pusat
- Saluran radial merupakan cabang saluran cincin ke setiap lengan
- Kaki ambulakral merupakan juluran saluran radial yang keluar.
Anggota Asteroidea memiliki kemampuan regenerasi yang sangat besar.Setiap bagian lengannya dapat beregenerasi dan bagian cakram pusat yang rusak dapat diganti.Asteroidea merupakan hewan dioseus, organ kelamin berpasangan pada setiap lengan, dan fertilisasi terjadi di luar tubuh.